4.28.2011

KATAMAN

Maka selesailah satu rangkaian dari beberapa untaian yang harus saya gali dan pelajari dari perjalanan seorang Panji, Ada rasa puas tersendiri di diri saya setidaknya saya tidak begitu buta dalam membawakan perawakan tokoh-tokoh dalam setiap tarian saya (tentunya yang berkaiatan dengan cerita Panji dong). Matahari tergelincir sudah. Setia Darma sebentar lagi sudah harus selesai beraktifitas pada pukul empat sore. Saya dan Bratma mohon diri kepada Mas Andang yang menemani kami selama kami berada di area Setia Darma.

Alhamdulillah-nya saya masih diberi kesempatan untuk mampir lagi ke Bali sendiri. Sekedar untuk main-main juga saya sempatkan ke Setia Darma. Suasana yang masih sama seperti ketika dulu saya berkunujung pertama kali. Saya juga diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Pak Prayit. Namun, untuk kunjungan yang terakhir saya salut uat Mas Andang yang dia menggunakan salah satu pendopo kecil dikomplek itu untuk tempat belajar bagi anak-anak di sekitar Setia Darma.

Akhirnya, mengejar cerita Panji di Bali saya cukupkan, walau masih mungkin banyak yang tersimpan dalam lembaran-lembaran lomtar yang bersemayam pada puri-puri di penjuru Bali.
Sekedar ingin ikut-ikut tradisi para pujangga keraton; kalau nulis karya terus belakangnya dibubuhi tanggal penyelesaian. Karangan ini berakhir pada tanggal;

Senin , 25 April 2011,
Senin, 22 Jumadal Ula 1432 H,
Wage, 22 Jumadil Awal 1944 Be.

No comments:

Post a Comment