4.05.2011

CERITA PANJI

Banyak sekali serat-serat yang menceritakan kisahnya. Mulai dari Keraton Yogyakarta sampai Kasunanan Surakarta. Memang harus diakui kalau sampai saat ini lebih banyak pujangga Keraton Surakarta yang aktif menulis serat-serat yang mengangkat tema cerita Panji, seperti Yasadipura serta cucunya R. Ranggawarsita. Untuk menikmatinya teman pembaca dapat berkunjung ke perpustakaan daerah. Memang diakui ceritanya sangat merinci sampai terkadang bisa membosankan.

Namun satu setengah abad sebelum para pujangga keraton menceritakannya dalam syair-syair. Cerita Panji bisa dikatakan sebagai cerita roman sekelas Romeo and Julietnya Shakespeare. Dimana mengambil latar waktu pada masa kerajaan Jenggala Manik dan Kediri berdiri. Musuh utamanya tentunya para raja-raja di tanah seberang yang sering diberi julukan depan Klana.

Kerennya tentang cerita Panji ini adalah, sempat booming pada masa Majapahit menguasai nusantara. Jadi jangan heran kalau adayang membaca cerita Panji, diketemukan lakon atau latar di negara-negara Indochina bahkan sampai Filipina dan India, karena menurut liteatur yang pernah saya baca bahwa cerita itu juga sekaligus alat pemersatu nusantara pada jaman majapahit.

Untuk di Thailand sendiri cerita ini bernama Inao, alias Inu Kertapati yang hidup pada masa setelah dipecahnya kerajaan Kahuripan, yaitu Jenggala dan Kediri. Sama juga di daerah Kalimantan, Makasar, dan Bali mereka punya penyebutan sendiri-sendiri, tapi berkiblat pada cerita-cerita panji asal masa Kediri-Jenggala. Makanya di Bali ada tarian Panji Semirang. Ada yang mengatakan kalau Panji itu tidak hanya satu orang. Namun yang lainnya mengatakan satu orang.

Inilah salah satu kekayaan nusantara. Roman tentang Panji menjadi cerita rakyat diseluruh nusantara pada jamannya. Jadi seain kisah-kisah dari epos Mahabarata dan Ramayana, nusantara memiliki satu kisah original yaitu, Panji. Kemudian bukti kalau cerita panji menyebar di seluruh daratan Jawa dan Bali. Seperti yang saya katakan di atas, kita melihat Tari Topeng Cirebon, Indramayu, Yogyakarta, Solo, sampai Malang, lanjut ke Bali, semua bersumber pada cerita Panji. Dari mulai berbentuk wayang beber, hingga klithik. Wahhh… Tentunya nusantara sangat kaya sekali akan potensi budaya yang ada, hanya tinggal kita yang masih ingin melestarikan atau tidak. Cheers!

No comments:

Post a Comment