4.20.2011

JOKO KEMBANG KUNING (EPISODE IV)

Kediri dengan segala kesejahteraanya yang diturunkan oleh para Hyang yang bermukim di Mahameru. Raja yang dianugrahi puteri cantik bernama Dewi Sekartaji. Memiliki kekasih bernama Panji Asmarabangun dari Jenggala Manik. Namun sayang, Prabu Klana dari Nagarisebrang juga ingin melamarnya. Maka, untuk memelihara cintanya yang murni. Dewi Sekartaji kabur meninggalkan Kaputren.

Kabar hilangnya Dewi Sekartaji tersebar hingga keluar dari tembok kedaton. Seluruh punggawa dan teliksandi kerajaan dikerahkan, begitupun dengan Raden Gunungsari adiknya tidak mau tinggal diam sementara kakaknya menghilang dari kedaton. Lama dicari hingga akhirnya wakil raja, Patih Aryadeksa memutuskan untuk mengadakan sayembara bahwa siapa saja yang mampu menemukan kembali Dewi Sekartaji, apabila ia pria maka akan dinikahkannya, dan apabila perempuan akan diangkat menjadi saudaranya. Berita sayembara tersebar keseluruh nusantara, maka tentunya Raden Panji Asmarabangun juga Prabu Klana ikut serta dalam sayembara itu.

Lalu diceritakan Raden Panji Asmarabangun menyamar sebagai rakyat dengan nama Joko Kembang Kuning, begitupun kedua punakawannya; Jarodheh dan Prasanta. Merka berdiam di kediaman paman Raden Panji, Ki Demang Kuning pemimpin Kademangan Kuning Ditengah perjalanan mereka bertemu Ki Tawang Alun, setelah menceritakan kejadian yang menimpa Raden Panji, maka Ki Tawang Alun beserta pengikutnya bersedia untuk membantunya.

Dilain tempat, Dewi Sekartaji beserta embannya diterima oleh Ki Cona Coni, tumenggung dari Desa Palu Ombo dan mengangkatnya sebagai anak angkatnya untuk membantu penyamarannya. Namun jika Dewata berkehendak, suatu saat dalam rangka pencahariannya Joko Kembang Kuning menjadi pengamen Tembang Kentrung sampailah ia di Katemanggungan Palu Ombo dan tak disengaja bertemu dengan Dewi Sekartaji yang sedang menyamar juga. Akhirnya mereka saling melepas kerinduan.

Maka setelah pertemuan singkat itu, maka Joko Kembang kuning segara mengutus Ki Tawang Alun untuk ke Pangleburan, Keraton Kediri dan memberitahukan Naladerma (adik Raja Kediri) bahwa Dewi Sekartaji sudah diketemukan oleh Joko Kembang Kuning. Namun disaat bersamaan di Keraton ada utusan dari Nagariseberang, Namun disaat yang sama pula, Retna Tegaran adik Prabu Klana yang mebawa mahar untuk meminang Dewi Sekartaji melalui perantara Retna Mindaka. Namun, mahar pernikahan ditolak oleh , karena bukan mahar yang diinginkan, namun diketemukannya Dwi Sekartaji. Akhirnya terjadi pertempuran hebat antara Retna Mindaka dengan Retna Tegaron utusan dari Nagariseberang di Pangleburan.

Di lain tempat Ki Tawang Alun yang sedang dalam perjalanan menuju Kediri akhirnya diketahui maksud kedatangannya oleh utusan pihak Raja Kelana, yakni Patih Kebo Lorodan ketika dalam perkelahian ia melihat Ki Demang Kuning dan Tumenggung Cona Coni bersama Ki Tawang Alun.

Raja Kelana melakukan kelicikan dengan segara menghadap Raja Kediri dana akan mengatakan kalau ia telah menemukan Dewi Sekartaji. Akhirnya terjadilah perang tanding di hadapan Raja Kediri, Raja Kelana melawan Patih Aryadeksa dan Ki Tawang Alun. Keributan itu menyusut menjadi duel antara Ki Tawang Alun, sebagai wakil dari Joko Kembang kuning dengan Patih Kebo Lorodan dari pihak Raja Kelana.

Jauh di Kademangan Kuning, Joko Kembang Kuning mendengar kabar bahwa lamarannya telah diterima, namun di tengah perjalanan ia mendapat laporan kalau terjadi pertempuran antara pihaknya dengan Nagarisebrang. Maka ia bergegas menuju Alun-Alun Kediri untuk membela pendukungnya.

Maka begitu sampai di medan laga, Joko Kembang Kuning segara ikut dalam pertempuran, menggantikan Ki Tawang Alun melawan Patih Kebo Lorodan. Ki Tawang Alun sendiri pun harus mundur dari medan pertempuran dibantu oleh Naladerma karena terluka dalam duelnya dengan Patih Kebo Lorodan dan Ki Tawang Alun harus dirawat oleh Ni Cona Coni.

Dalam pertempuran itu akhirnya Patih Kebo Lorodan harus tewas di tangan Joko Kembang Kuning, dengan disaksiakan para punggawa Kediri, Raja Kediri, Dewi Kilisuci, Patih Arya Deksa, Tumenggung Cona Coni, dan Ki Demung Kuning. Mendengar kejadian itu, marahlah Raja Kelana dan bersumpah akan menyerang Kediri dan merebut Dewi Sekartaji untuk dijadikan istrinya.

Gandarepa sebagai putra dari Raja Kediri memimpin wadyabala Kediri dibantu oleh Joko Kembang Kuning, Naladerma, dan Ki Demang Kuning untuk melawan bala tentara Raja Kelana.

Sementara di Keraton Kediri, Raja Kediri mengutus Senapati Sedahrama dan ke Palu Ombo untuk menyampaikan kepada Tumenggung Cona Coni agar Dewi Sekartaji pulang ke Keraton Kediri. Raja Kediri juga mengirim keris pusaka kepada Ki Tawang Alun sebagai tanda terima kasih karena pengorbanannya dalam pertempuran di alun-alun Kediri.

Suatu malam, masih dalam suasana pertempuran Raja Kelana dirias oleh Retna Tengaron seperti Gandarepa agar mudah masuk ke Kebon Pungkuran untuk menculik Dewi Sekartaji. Namun, Dewi Sekartaji tahu bahwa yang datang bukanlah Gendarepa yang asli, karena dilihat dari sikap dan bau tubuhnya. Maka gagalah penyamaran Raja Kelana untuk menculiknya.

Perang sengit terus berlanjut dengan antara Kediri dan Nagarisebrang. Kediri yang dipimpin oleh Pangeran Gandarepa dan Joko Kembang Kuning, dan Nagarisebrang dipimpin oleh Raja Kelana. Banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Namun pada akhirnya, tewaslah Raja Kelana karena kelalimannya dalam pertempuran. Begitu banyak rampasan perang yang didapat mulai dari harta benda, senjata-senjata , kuda-kuda, dan para dayang dan emban kemudian diboyong ke Keraton.

Akhirnya selesailah penyamaran sepasang kekasih tersebut. Pernikahan segera disiapkan. Dewi Kilisuci menjadi dukun pernikahan mereka berdua. Dewi Sekartaji begitu anggun tanpa menggunakan mahkota, melainkan hanya dengan rambut terurai berseling melati-melati merekah di sela rambut hitamnya.

Namun, pada gulungan keempat sayngnya tidak boleh dibuka sesuai dengan pesan dari para pendahulunya. Dalam adegan ini menurut Prof. Dr.Primadi Tabrani (bedasarkan salinan milik Mangkunegara VII) diceritakan tentang pernikahan kedua mempelai, kemudian digambarkan pula Dewi Sekartaji menggendong naga, yang menjadi simol kehamilannya, lalu akhirnya Dewi Sekartaji diboyong ke Jenggala. Mereka pun hidup bahagia.

No comments:

Post a Comment