4.28.2011

CIREBON… I’m Melting!


Perjalanan saya kali ini tidak seorang diri, tapi ditemani oleh teman-teman finalis Cosmomen 2010 yang seklaigus juga momen reunion dan pemotretan. Jadi ada pengalaman yang beda ketika saya backpacking sendirian. Mulai dari konvoi dengan empat mobil Jakarta-Cirebon, misleg gara-gara mobil yang ditumpangi beda dengan yang dijanjikan, sampai ledakan bom di Kalpolres Cirebon.
Sementara di Cirebon heboh dengan goyangan bomnya. Kami baru sampai di Cikampek, tepatnya rumah makan Cahaya Paris. Entah mengapa si owner memberi nama seperti itu. Kebetulan Mbak Fira Basuki sempat menulis novel yang berjudul Paris Pandora. Kebetulan? Maybe...
Jalan Panembahan, Trusmi menjadi tujuan kami disana. Trusmi, apa sih yang tidak terkenal selain batiknya, dan Cirebon khas dengan motif Mega Mendung yang berwarna cerah, yang menjadi ciri khas batik-batik produksi daerah pesisir utara Pulau Jawa.
Beruntungnya kami karena salah seorang finalis Cosmomen berasal dari Cirebon, men’s thingnya: membatik. Kang Johan sang juragan batik namanya, memiliki label Rajjas Batik, langsung menyambut kami di kediamannya. Shock! Disana seperti orang mau ngadain acara tunangan; kursinya diatur rapih, prasmanan dijejer, dan ada tukang tahu gejrot seabangnya.
Tambah lagi kuliah singkat pembuatan batik langsung di pabriknya. Selama saya belajar batik, baru sekarang saya melihat wajan buat canting diganti wajan buat cap. Terus posisinya teratur, biasanya kalau di Jogja pakai wajan canting, event para mbak-mbak pembatik duduknya mengitari si wajan dan kompor, suka ga teratur. Tapi disini beda, karena si wajan gede kaya buat goreng martabak, makanya mereka bisa duduk teratur kalau diliat dari atas kaya bunga.
Terus acara ramah tamah dengan keluarga Kang Johan. Susah ya punya nafsu makan tinggi juga doyan kuliner. Bayangkan! Dari ujung ke ujung makanaaannn semua, saya jabarin: aqua gelas, buah-buah segar (apelnya saya plastikin buat di kamar pas pulang), tape bugkus daun jambu, nasi lengko, es sirup campolay rasa pisang susu yang warnanya pink, terakhir tahu gejrot se pikulan dan abangnya. Oh tadi ada kerupuk kulit alias krecek yang diameternya 10 sentian. (saya yang menulis mendadak laper lagi).
Waktu sudah menunjukan kami harus check in. sebelum pindah masing-masing mendapat hadiah berupa kemeja batik. Thank you Bang Johan. Kalimat doa menjulur keluar dari setiap bibir. Intinya doain biar usahanya tetep lancer. Amin…
Puyi Takoyaki, owner masih sama; Kang Johan. Restoran yang menyajikan menu masakan jepang dan bukan abal-abal. Parah, melihat designnya saya sendiri merasa seperti di bilangan Dyanapura, Bali, , kebetulan butik sebelah juga miliknyaaa… Kang Johan lagi. (salut bener buat Kang Johan).
Sini-sini, saya ceritakan: baby octopusnya disiram saus merah hmmm… lembut begitu di mulut, rumput laut bertabur wijen yang nyesss… di lidah, ochanya dong panas dan segar (yang sering ke restoran jepang pastinya ngerti dong mana ocha yang segar dan yang tidak), shabu-shabunya… alamak… jamur shitakenya…, sandung lamurnya…, mie kedelainya… sampai saya yang sedang menulis,ngiler ingin lagi ke sana. Thank you Kang Johan.
***

1 comment:

  1. Casino - Harrah's Ak-Chin Resort and Casino - KTNV
    Harrah's 강릉 출장마사지 Ak-Chin Resort and Casino - Harrah's Ak-Chin Resort and Casino - Harrah's Ak-Chin 하남 출장샵 Resort and 안산 출장샵 Casino - 하남 출장마사지 Harrah's Ak-Chin Resort and 여수 출장안마

    ReplyDelete